Kamis, 16 Februari 2012

Senja itu


Betapa indahnya matahari di senja itu..
Seolah menyambut kehadiran diriku..
Pancarnya yang begitu cerah dan menawan..
Mengisi suasana hatiku yang hampa..
Tak sadar ku terbawa dalam lamunan..
Lamunan yang begitu indah bagiku..
Hembusan angin menerpa tubuhku..
Menyadarkan aku dari ingatan tentangmu..
Senja itu ku lontarkan jeritan hatiku untukmu..
Ku bisikkan suara hati melalui hembusan angin..
Ku sampaikan salam rinduku untuk mu di sana..
tapi ku hanya bisa mengagumimu dari kejauhan..
tak dapat ku pungkiri besarnya harapan ini..
tapi ku tak pernah tau rasamu terhadapku..
namun hati ini tak pernah lelah menanti..
ku pastikan hatiku tetap untukmu..
begitupun cintamu padaku, semoga kelak kau mengerti..
DaraDZ

Kelalaian Diri


Dikala kehampaan menghampiri hatiku..
Disaat itu pula ku hanya terdiam dan membisu..
Terdengar suara jeritan hati memanggil nama-Nya..
Bersandar menghadap dan mengadu kepada sang Ilahi..
Ya Allah ya Rabb.. lihatlah betapa merindunya diri ini kepada-Mu..
Rindu akan cinta dan kasih sayang dari-Mu..
Hati yang tlah lama sirna dan terjerat di kegelapan malam kelam..
Kini tersadar olehku betapa hinanya diri ini tanpa bimbinganMu..
betapa hancur dan kelamnya hati ini tanpa cahaya kasihMu..
begitu jauh ku langkahkan kaki ini tanpa arah dan tujuan..
tanpa petunjuk kebenaran dan hidaya dariMu..
diri yang suci ini pun telah ternoda dan berlumur dosa..
diri yang tlah lalai dari kebanaranMu..
Ya Allah.. ampunilah diri yang teramat hina ini..
Ampunilah diri yang telah lama pergi dariMu..
Kini ku tersadar bahwasannya hanya Engkau tempatku mengadu..
Ya Allah ya Rahman, pantaskah diri ini untuk di maafkan ?
Masih pantaskah diri ini untuk kembali ke hadapanMu ?
Coba lihatlah, betapa dalamnya penyesalan hati ini..
Yang terlanjur jauh melangkah tanpa petunjuk dariMu..
Astaghfirullah hal aziim…
DaraDZ

Jumat, 10 Februari 2012

Penyesalan Terdalam

Dahulu kau datang dengan sejuta harapan..
Kau hanyutkan aku dalam ayunan cintamu..
Kau yakinkan aku akan cintamu..
Kau bisikkan kata cintamu untukku..
bagai hembusan angin ditengah gurun..

Kau genggam tanganku dengan eratnya..
Seakan kau tak ingin aku pergi dan berlalu..
Namun kini kau pergi dengannya..
Kau tinggalkan beribu luka di hati..
Kau persembahkan stumpuk derita..
Kau tinggalkan segudang duka..
Kau berikan aku sejuta asa..
hingga ku tak mampu memikulnya..
Dan kau goreskan seribu luka di hati..
hingga ku tak dapat menyembuhkannya..



Kau pergi dan berlalu..
seolah tak pernah memasuki kehidupanku..
Kau berpaling tanpa memperdulikan jeritanku..
Kau melangkah pergi bagai dengan acuhnya egomu..
Kau campakkan diriku bagai sampah..

kau biarkan aku terjatuh bersimpuh dikakimu..
Hanya untuk mengemis seteguk air..
Inginku mengakhiri semua duka dan derita ini..
Meninggalkan semua keperihan yang kau beri..

DaraDZ

Rintihan Hati

Cahaya itu tak lagi bersinar ..
Tak bersinar di relung hati ini..
Ia meredup dalam kelemahan..
terpadam dalam kekosongan..

Senyum itu kian pergi bersama hari..
Menghilang ditelan masa..
bagai senja yang mengatup memeluk awan..
percikan air mata terjatuh daro hati..

seakan memecah butir -butir embun pagi..
Memebasahi celah -celah sanubari..
yang membelah kesedihan..
Disini aku semakin terluka..




terkenang semua keperihan..
yang telah lama ku pendam di hati..
Disini aku harus kembali terdiam..
karena kepedihan yang kurasa..

Disini aku terus mengenang semua..
keindahan yang sirna dan telah tiada..
Hampa semakin merona mempesona..
Berjalin berkeliling menggenggam duka cita..


Luka terus menyebar melumpuhkan jiwa..
mengendap menelusup bersama asa..
tutur kata bahasa Cinta tak lagi bermakna..
Terbenam dalam lentera malam..

DaraDZ